AMIDA
Amida merupakan salah satu
turunan asam karboksilat. Turunan-turunan asam karboksilat memiliki stabillitas
dan reaktifitas yang berbeda tergantung pada gugus terbalik, yang berarti bahwa
senyawa yang lebih stabil umumnya kurang reaktif dan sebaliknya. Karena asil
halida adalah kelompok paling tidak stabil, masuk akal bahwa senyawa ini dapat
secara kimia diubah kejenis lain.
Karena amida adalah jenis yang paling stabil, secara logis harus
mengikuti bahwa amida tidak dapat dengan mudah berubah menjadi jenis molekul
lain.
Amida adalah suatu jenis
senyawa kimia yang dapat memiliki dua pengertian. Jenis pengertian pertama
adalah gugus fungsional organik yang memiliki gugus karbonil ( C=O ) yang
berikatan dengan suatu atom nitrogen ( N ), atau suatu senyawa yang mengandung
gugus fungsional ini. Jenis pengertian kedua adalah suatu bentuk anion
nitrogen. Amida dengan kelompok NH2 bisa didehidrasi dengan sebuah
nitril.
Sifar-sifat Fisika
Kepolaran molekul senyawa turunan asam karboksilat
yang disebabkan oleh adanaya gugus karbonil (-C-), sangat berpengaruh terhadap
sifat-sifat fisiknya (titik didih,titik lebur dan kelarutan)diketahui bahwa
titiK didih halida asam, anhidrida asam karboksilat dan ester hampir sama
hampir sama dengan titk didih aldehid dan keton yang brat molekulnya sebanding.
Perlu diingat bahwa aldehid dan keton adalah senyawa yang juga mengandung gugus
karbonil. Khusus untuk senyawa amida, ternyata harga titik didihnya cukup
tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanyai katan hidrogen antar molekulnya yang
digambarkan sebagai berikut :
R
H C
…O N – H ….O N
– H
C H
R
Semua turunan
asam karboksilat dapat larut dalam pelarut organik, sedangkan dalam air
kelarutannya tergantung pada jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekulnya.
Sebagai contoh, untuk kelompok senyawa ester yang mengandung 3-5 atom C dapat
larut dalam air, tetapi untuk kelompok senyawa amida yang larut dalam air
adalah yang memiliki 5-6 atom C.
Berbagai ester
yang volatil mempunyai bau sedap sehingga sering digunakan dalam pembuatan
parfum atau bahan penyedap rasa sintetik. Kelompok senyawa klorida asam
memiliki bau yang tajam karena mudah terhidrolisis dan menghasilkan asam
karboksilat dan HCL yang masing-masing memiliki bau khas.
Sifat-sifat Kimia
Dalam mempelajari sifat-sifat kimia masing-masing
kelompok turunan asam karboksilat, terlebih dahulu harus dipahami. Ciri-ciri
umum reaksinya seperti yang di uraikan di bawah ini :
Keberadaan
gugus karbonil dalam turunan asam karboksilat sangat menentukan kereaktifan
dalam reaksinya, walaupun gugus karbonil tersebut tidak mengalami
perubahan.
Gugus asil (
R-C=O ) menyebabakan turunan asam karboksilat mudah mengalami substitusi
nukleofilik. Dalam substitusi ini, atom/gugus yang berkaitan dengan gugus asil
digantikan oleh gugus lain yang bersifat basa.
Amida Asam Lemak
Amida
adalah suatu senyawa yang mempunyai suatu nitrogen trivalent yang terikat pada
gugus karbonil.Amida di sintesa dari derivat asam karboksilat dan ammonia atau amina
yang sesuai.Amida asam lemak dapat dibuat secara sintetis pada industri
kimia-oleo, dimana berlangsung dalam Proses Batch. Dalam proses ini ammonia dan
asam lemak bebas bereaksi pada suhu 200°C dan tekanan 345 – 690 kpa selama 10 –
20 jam. Melalui proses inilah dihasilkan amida primer seperti : lauramida,
stearamida dan amida lainnya. Senyawa amida asam lemak berantai panjang
bersifat nonpolar tetapi di ujung rantai panjangnya bersifat sangat polar.
Penggunaan amida asam lemak sebagai bahan surfaktan tergantung kepada polaritas
antara dua gugus pada antar muka.
Bila
bahan padat dengan padat, maka penggunaan amida asam lemak sebagai surfaktan
pada antar muka agar kedua fase itu membentuk dispersi maka surfaktan berperan
sebagai pelumas dan pelembut Pada pembuatan plastik pembungkus seperti
polietilen maka peranan amida asam lemak dalam hal ini adalah sebagai pelumas
agar plastik pembungkus itu tidak mudah bocor ataupun pecah akibat adanya
regangan ataupun pemanasan. Sebaliknya pada fase yang terdiri dari padat dan
cair, maka peranan amida asam lemak adalah untuk pencegah korosi. Pada fase
padat dan gas, peranannya adalah sebagai antistatik, sebaliknya pada fase cair
dan padat, maka peranan amida asam lemak ini sebagai bahan pembasah, sedangkan
pada fase cair lebih banyak peranan amida asam lemak ini sebagai penstabil busa
dan bahan pengemulsi.
Permasalahan
semakin panjang rantainya semakin berat molekulnya, maka akan semakin sulit larut dalam air dalam hal ini dikatakan nonpolar. Pertanyaannya adalah pada Senyawa amida asam lemak berantai panjang bersifat nonpolar tetapi di ujung rantai panjangnya bersifat sangat polar. Mengapa bisa demikian? Apa yang menyebabkan kepolaran amida asam lemak terdapat pada ujung rantainya?
semakin panjang rantainya semakin berat molekulnya, maka akan semakin sulit larut dalam air dalam hal ini dikatakan nonpolar. Pertanyaannya adalah pada Senyawa amida asam lemak berantai panjang bersifat nonpolar tetapi di ujung rantai panjangnya bersifat sangat polar. Mengapa bisa demikian? Apa yang menyebabkan kepolaran amida asam lemak terdapat pada ujung rantainya?
baiklah saya akan mencoba pertanyaan anda.
BalasHapusdari literatur yang saya baca,bahwa Amida asam lemak merupakan suatu senyawa organik yang khas, dimana merupakan bahan padat yang memiliki aktivitas permukaan yang tinggi. Senyawa ini pada umumnya memiliki titik lebur tinggi, kestabilan yang baik dan yang paling menarik adalah memiliki kelarutan yang rendah dalam berbagai jenis pelarut.
Hidrokarbon berantai panjang yang bersifat nonpolar. Di samping itu di ujung rantai panjang ini dia memiliki gugus amida (-CONH2) yang sangat polar. dalam kasus ini,yang bersifat polar itu hanya gugus amidanya (CONH2).sama seperti halnya seperti asam amino asparagin yang memiliki gugus (CONH2) diujungnya.asparagin merupakan klasifikasi asam amino yang bersifat R-polar.
tambahan lagi, gugus NH2 pada asparagin dapat ikat-mengikat dengan air (atau zat pelarut polar lainnya), melalui ikatn hydrogen, inilah yang menyebabkan ujung pada amida asam lemak itu bersifat polar.
BalasHapusterimkasih,semoga bisa membantu :)