Sebenarnya ada dua jenis plastik, non biodegradasi
dan biodegradasi. Plastik jenis non biodegradasi tidak dapat diurai oleh
mikroba. Jika plastik ini tertaman di tanah, mikroba tak mampu memutuskan
ikatan rantai atom C-nya. Sedang plastik biodegrasi dapat diurai oleh mikroba.
Plastik ini bukan pencemar/polutan bagi tanah, dikatakan plastik ini aman
lingkungan. Smart plastic Cleaner planet.
Plastik tergolong senyawa polimer, strukturnya
terdiri atas rantai atom karbon, C yang panjang, masing-masing atom C mengikat
atom hidrogen, H. Selain itu, rantai atom C mengandung atom oksigen, O. Ketika
sebuah kantong plastik kita isi dengan air, air tak dapat menerobos pori-pori
plastik yang sangat kecil, jauh lebih kecil dibanding selaput semipermeabel.
Bahkan udarapun tak dapat menembus plastik. Polimer plastik ini ikatan kimianya
sangat kuat, serat polimer ini menempel ketat satu dengan lainnya.
Plastik banyak kegunaannya tetapi polimer sintetik
plastik sangat sulit dirombak secara alamiah. Hal ini mengakibatkan limbah yang
plastik semakin menumpuk dan dapat mencemari lingkungan. Akhir-akhir ini sudah
mulai diproduksi plastik yang mudah terurai. Plastik terdiri atas berbagai
senyawa yang terdiri polietilen, polistiren, dan polivinil klorida. Bahan-bahan
tersebut bersifat inert dan rekalsitran. Senyawa lain penyusun plastik yang
disebut plasticizers terdiri: (a) ester asam lemak (oleat, risinoleat, adipat,
azelat, dan sebakat serta turunan minyak tumbuhan, (b) ester asam phthalat,
maleat, dan fosforat. Bahan tambahan untuk pembuatan plastik seperti Phthalic
Acid Esters (PAEs) dan Polychlorinated Biphenyls (PCBs) sudah diketahui sebagai
karsinogen yang berbahaya bagi lingkungan walaupun dalam konsentrasi rendah.
Dari alam telah ditemukan mikroba yang dapat merombak
plastik, yaitu terdiri bakteri, aktinomycetes, jamur dan khamir yang umumnya
dapat menggunakan plasticizers sebagai sumber C, tetapi hanya sedikit mikroba
yang telah ditemukan mampu merombak polimer plastiknya.
Permasalahannya :
Dalam
artikel diatas dikatakan bahwa Plastik banyak kegunaannya tetapi polimer sintetik
plastik sangat sulit dirombak secara alamiah. Dari alam telah ditemukan mikroba
yang dapat merombak plastik, yaitu terdiri bakteri, aktinomycetes, jamur dan
khamir yang umumnya dapat menggunakan plasticizers sebagai sumber C, tetapi
hanya sedikit mikroba yang telah ditemukan mampu merombak polimer plastiknya.
Pertanyaaannya adalah bagaimana cara mikroba dapat
merombak polimer plastiknya sehingga plastik nonbiodegradasi dapat dengan mudah
dibiodegradasi dan bagaimana caranya agar biodegredasi sampah plastik
dapat berlangsung dengan cepat oleh mikroorganisme?
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalah anda, menurut literatur yang saya baca
BalasHapusSebenarnya ada dua jenis plastik, non biodegradasi dan biodegradasi. Plastik jenis non biodegradasi tidak dapat diurai oleh mikroba. Jika plastik ini ternaman di tanah, mikroba tak mampu memutuskan ikatan rantai atom C-nya. Sedang plastik biodegrasi dapat diurai oleh mikroba. Plastik ini bukan pencemar/polutan bagi tanah, dikatakan plastik ini aman lingkungan.
Menurut penelitian para ahli, dari alam telah ditemukan mikroba yang dapat merombak plastik, yaitu terdiri bakteri, aktinomycetes, jamur dan khamir yang umumnya dapat menggunakan plasticizers sebagai sumber C, tetapi hanya sedikit mikroba yang telah ditemukan mampu merombak polimer plastiknya yaitu jamur Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan mikroba yang mampu merombak dan menggunakan sumber C dari plsticizers yaitu jamur Aspergillus niger, A.Versicolor, Cladosporium sp. ,Fusariumsp. , Penicillium sp. ,Trichoderma sp. , Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces drosophilae, Saccharomyces cerevisiae, serta bakteri Pseudomonas aeruginosa, Brevibacterium sp. dan aktinomisetes Streptomyces rubrireticuli.
Untuk dapat merombak plastik, mikroba harus dapat mengkontaminasi lapisan plastik melalui muatan elektrostatik dan mikroba harus mampu menggunakan komponen di dalam atau pada lapisan plastik sebagai nutrien. Plasticizers yang membuat plastik bersifat fleksibel seperti adipat, oleat, risinoleat, sebakat, dan turunan asam lemak lain
cenderung mudah digunakan, tetapi turunan asam phthalat dan fosforat sulit digunakan untuk nutrisi. Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi rapuh, daya rentang meningkat dan daya ulur berkurang.
Agar biodegradasi sampah plastik dapat berlangsung cepat oleh mikroorganisme,ialah dengan Bioremediasi ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Kelemahan bioremediasi ex-situ ini jauh lebih mahal dan rumit. Sedangkan keunggulannya antara lain proses bisa lebih cepat dan mudah untuk dikontrol, mampu meremediasi jenis kontaminan dan jenis tanah yang lebih beragam.
Proses bioremediasi harus memperhatikan antara lain temperatur tanah, derajat keasaman tanah, kelembaban tanah, sifat dan struktur geologis lapisan tanah, lokasi sumber pencemar, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30:1, dan ketersediaan oksigen.
menurut literatur yang saya baca, untuk merombak polimer plastik nonbiodegradasi dapat dengan mudah dibiodegradasi dibutuhkan mikroba yang mampu merombak dan menggunakan sumber C yaitu jamur Aspergillus niger, A.Versicolor, Cladosporium sp. ,Fusariumsp. , Penicillium sp. ,Trichoderma sp. , Verticillium sp., dan khamir Zygosaccharomyces drosophilae, Saccharomyces cerevisiae, serta bakteri Pseudomonas aeruginosa, Brevibacterium sp. dan aktinomisetes Streptomyces rubrireticuli.
BalasHapusUntuk dapat merombak plastik, mikroba harus dapat mengkontaminasi lapisan plastik melalui muatan elektrostatik dan mikroba harus mampu menggunakan komponen di dalam atau pada lapisan plastik sebagai nutrien. Plasticizers yang membuat plastik bersifat fleksibel seperti adipat, oleat, risinoleat, sebakat, dan turunan asam lemak lain
Agar biodegradasi sampah plastik dapat berlangsung cepat oleh mikroorganisme,ialah dengan Bioremediasi ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Baiklah saya akan mencoba menjawab,,,
BalasHapusMenurut literatur yang saya baca,ada dua jenis plastik, non biodegradasi dan biodegradasi. Plastik jenis non biodegradasi tidak dapat diurai oleh mikroba. Jika plastik ini ternaman di tanah, mikroba tak mampu memutuskan ikatan rantai atom C-nya. Sedang plastik biodegrasi dapat diurai oleh mikroba. Plastik ini bukan pencemar/polutan bagi tanah, dikatakan plastik ini aman lingkungan.untuk merombak polimer plastik nonbiodegradasi dapat dengan mudah dibiodegradasi dibutuhkan mikroba yang mampu merombak dan menggunakan sumber C seperti jamur Aspergillus niger, A.Versicolor, Cladosporium sp. ,Fusariumsp. , Penicillium sp.,dll.Untuk dapat merombak plastik, mikroba harus dapat mengkontaminasi lapisan plastik melalui muatan elektrostatik dan mikroba harus mampu menggunakan komponen di dalam atau pada lapisan plastik sebagai nutrien. Plasticizers yang membuat plastik bersifat fleksibel seperti adipat, oleat, risinoleat, sebakat, dan turunan asam lemak lain.
Terima kasih,,,